Home
Analisis PT Solid Gold Berjangka memberikan tanggapan terhadap perdagangan komoditi emas di akhir tahun 2019 dan di awal tahun 2020 dalam acara Analis Bursa Komoditi di Berita Satu. Beliau memberitahukan 3 hal yang mempengaruhi sentimen harga emas di akhir tahun 2019 ini, antara lain:
1. Terjadinya kesepakatan perang dagang antara amerika dan China.
2. Election di UK (English) dimenangkan oleh Partai Konservatif (Borish Johnson), Melanjutkan visi misi UK keluar dari Uni Eropa.
3. The Fed mempertahankan kebijakannya tidak ada kenaikan atau pemangkasan suku bunga.
"Menjelang akhir tahun, Komoditi Emas masih diminati oleh Investor dan 2020 Emas masih akan menjadi Primadona bagi para pelaku Pasar."

Perusahaan pialang berjangka PT Solid Gold Berjangka menargetkan menggaet nasabah baru dari segmen milenial.
Branch Manager Solid Gold Berjangka Cabang Makassar Kezia Pingkan menerangkan segmen tersebut juga mulai menjadi incaran untuk memperkuat kinerja perusahaan. Kendati belum bisa menyebutkan besaran kontribusi milenial sebagai nasabah, namun pihaknya memastikan akan fokus menggarap pasar tersebut dengan menyiapkan beragam strategi.
"Kita memang melihat pasar milienial saat ini cukup menggembirakan di beberapa sektor ya. Di SG Makassar sendiri tercatat sudah banyak pengusaha-pengusaha muda yang turut menjadi nasabah," ungkap Pingkan, Rabu (6/11/2019).
Pingkan menyebut pihaknya juga akan menyusun strategi guna menjangkau nasabah-nasabah milenial. Salah satunya dengan memanfaatkan era digital. Kemudahan teknologi saat ini menjadi salah satu daya tarik generasi milenial dengan mudahnya memperoleh informasi berbagai produk investasi berjangka.
"Kita optimis target-target tersebut bisa dicapai. Apalagi, overall Solid Gold Makassar mampu berkontribusi sebesar 7% untuk kinerja pertumbuhandi luar Jakarta dan Pulau Jawa," kata Pingkan.
Optimisme itu didukung dengan pencatatan kinerja positif oleh Solid Gold Berjangka secara kuartalan. Tercatat pada kuartal III/2019, Solid Gold mampu mencetak rapor biru dengan pertumbuhan total volume transaksi sebesar 354.271 lot. Jumlah tersebut naik 38,32% dibandingkan 2018 lalu pada periode yang sama yaitu sebesar 256.116 lot.
Pencapaian tersebut didorong oleh pertumbuhan volume transaksi bilateral (SPA/Sistim Perdagangan Alternatif) sebesar 37,95%, menjadi 322.137 lot, sementara hasil volume transaksi multilateral (komoditi) melonjak naik 42,24% dari kuartal III tahun sebelumnya sebesar 22.952 lot.
Direktur Utama Solid Gold Berjangka Iriawan Widadi menyatakan pertumbuhan positif itu tak lepas dari kestabilan pasar dan harga komoditas terutama pada emas, kakao dan olein. Selain itu gejolak ekonomi global turut membawa sentimen positif, karena investor lebih mencari produk investasi yang bersifat safe haven yaitu emas.
"Itu adalah pencapaian sepanjang sembilan bulan pertama ini. Pasar industri berjangka terus berkembang dan memiliki potensi yang luas. Semua itu tidak akan berarti apapun tanpa kekuatan tim yang solid dan fokus pada target," terang Iriawan.
Hingga akhir September 2019, total nasabah baru SGB tercatat mencapai 1.268 nasabah. Hal ini mengalami peningkatan sebesar 90,10% dibandingkan kuartal III tahun 2018 sebanyak 667 nasabah baru.
Iriawan menilai pencapaian itu menunjukkan tingkat kepercayaan nasabah yang semakin kuat terhadap SGB serta dukungan yang besar dari seluruh karyawan dan para stakeholder. (Bisnis.com, MAKASSAR)

Hari ini perdagangan emas paling banyak di minati investor, hal ini dikarenakan adanya wabah virus korona yang menyebabkan pelaku pasar meninggalkan investasi lain ke save heaven emas.
Selama wabah virus korona masih terjadi maka dampaknya akan terus terjadi, karena berdampak dengan perekonomian global, bahkan BOC (Bank of China) sendiri menggelontorkan dana investasi yang sangat besar agar perekonomian disana tidak terjun bebas.
untuk trend lain seperti CPO (Olein) terjadi penurunan yang sangat signifikan, salah satunya juga karna virus korona, lalu ada boikot dari India terhadap produksi sawit dari Malaysia. Kemudian di India menaikan pajak import untuk sawit itu sendiri.
Searah dengan yang lain, batu bara terjadi penurunan juga karna adanya virus korona, ini menyebabkan sektor transportasi, sektor industri dan sektor manufaktur terhenti sesaat, sehingga pelaku pasar tidak berani buy back.

Hari kasih sayang identik dengan berbagi coklat, bunga dan hal manis lainnya, berbeda halnya dengan SGB Bali yang membagikan sejuta kasih sayang melalui setetes darah. Kegiatan amal ini bertepatan dengan hari kasih sayang atau yang dikenal dengan Valentine day 14 Februari 2020 dan tempat pelaksanaan kegiatan tersebut di kantor PT Solid Gold Berjangka Bali.
Beberapan manfaat donor darah bagi kesehatan ialah :
1. Membakar Kalori secara teratur
banyak wanita yang ingin memiliki tubuh ideal, namun sulit melakukan diet. Mengingat begitu banyak diet ekstrim yang malah berakibat fatal, cobalah melakukan donor darah. Setiap kali melakukan donor darah (500 ml), Anda akan membakar 650 kalori di dalam tubuh. Bila berat tubuh ideal, pastinya kulit Anda pun akan terlihat kencang seketika. Namun, jangan sesekali menjadikan donor darah sebagai program penurunan berat badan.
2. Melindungi jantung
Mereka yang secara aktif mendonorkan darah pastinya akan mendapati jantung yang jauh lebih sehat. Pendonor darah memiliki resiko 88% lebih rendah terkena serangan atau penyakit jantung. Tak hanya itu, mereka pun mengurangi resiko hingga 33% menderita penyakit kardiovaskular lainnya.
Berdasarkan manfaat donor darah di atas, salah satu karyawan Solid Gold yang bernama Fester mengatakan bahwa “setelah saya melakukan donor darah badan saya terasa lebih fresh”.
Kegiatan donor darah ini tidak akan terlaksana jika tidak ada dukungan penuh dari PMI Provinsi Bali. Peter Christian Susanto selaku kepala cabang kantor PT Solid Gold Berjangka Bali sangat mengapresiasi antusias dari para karyawan-karyawan. Beliau mengatakan “saya sangat berterima kasih kepada seluruh anggota PMI Provinsi Bali yang ditugaskan saat ini dan juga saya sangat mengapresiasi karyawan yang turut berpartisipasi walaupun tidak semua layak untuk menjadi pendonor”.
Dalam kegiatan ini, bukan hanya ditujukan untuk karyawan SGB Bali namun juga ditujukan untuk masyarakat sekitar kantor. Hal ini dibuktikan dengan hadirnya kepala dusun banjar Sumerta yakni Pak Nengah Berata tapi dia belum layak menjadi seorang pendonor dikarenakan Hb nya rendah.